Mengenai Saya

Foto saya
SOLO, JAWATENGAH, Indonesia
Alhamdulillah dipercaya sebagai seorang guru, masih dan akan selalu belajar agar senantiasa menjadi lebih baik.

Rabu, 22 Februari 2012

Si Pencari Cinta


Author: Abu Aufa

Alkisah di suatu zaman, hidup seorang lelaki yang
mencari cinta, namanya Arjuna. Saking ngebetnya,
gunung tertinggi didaki, isi bumi dijelajahi, lautan
pun diarungi, cuma untuk mencari tempat berlabuh,
yaitu wanita. Gilee beneer... Nih Arjuna, kagak peduli
gunung, bumi, lautan, alam semesta ini punya siapa,
maen grasak-grusuk aja! Di setiap tempat Arjuna
berkata, "Wahai wanita, cintailah aku." Ih... nih
anak, malu-maluin ya! Masa' sih sampe' gitu-gitu
banget, ya...namanya juga pencari cinta bo!

Di kisah yang lain, seorang laki-laki yang bernama
Ibrahim  pun mencari cinta. Saat malam mulai menyapa
alam, tampak sebuah bintang, tak lama kemudian sang
bintang pun tenggelam. "Aku tak menyukai yang
tenggelam," kata Ibrahim. Beberapa saat kemudian,
terbitlah sang rembulan, bersinar indah penuh
kelembutan. Namun, bulan pun hanya sesaat, tersipu
malu dengan keindahannya. Adzan subuh pun menyeruak
kegelapan, kokok ayam jantan membelah tetesan embun
pagi, tak lama keperkasaan mentari menerangi jagat
raya ini, "Inikah dia yang kucari?" tanya beliau pula.
Bukan...bukan itu, karena mentari pun bersujud, lalu
merunduk sembunyi.


Ikhwah fillah rahimakumullah...
Kisah di atas adalah ilustrasi dari 2 manusia si
pencari cinta. Di dunia ini, betapa banyak orang-orang
yang mencari cinta. Namun jelas ada bedanya disini,
antara laki-laki yang bernama Arjuna dengan Ibrahim
a.s., yang namanya termaktub indah di lembaran suci Al
Qur'an. Arjuna mencari cintanya tanpa tedeng
aling-aling, gak peduli sana-sini, jumpalitan, cuma
mencari cinta wanita. Emangnya salah si Arjuna, karena
mencari cinta? Ih...jangan protes dulu dong, emang sih
fitrah manusia itu ya pasti merasakan cinta [QS Al
Imran: 14]. Tapi apa iya harus seperti itu? Masa' sih
akal, nalar dan fikiran sampe' gak jalan, bahkan
hingga melebihi cinta-Nya! Waduh...

Padahal banyak kisah cinta sejati di dunia ini lho,
salah satunya adalah cinta Ibrahim yang tak pernah
pudar, setelah ia mengenal dan mengetahui siapa yang
patut menerima cintanya. Beliau mengenal, dan kemudian
sayang, lantas jatuh hati kepada Sang Pencipta. Karena
itu yang dicintai pun berkenan menyambut cintanya,
bahkan menjadikannya sebagai khalilullah [QS An
Nisaa': 125].

Cinta disini bukan cinta yang penuh kepalsuan, emosi
apalagi birahi, namun cinta laksana mutiara yang
memancarkan cintanya pada Rabb seluruh jagat raya ini,
mengaliri denyut nadi, helaan nafas serta aliran darah
untuk tunduk dan patuh pada titah-Nya. Cinta ini
mestinya menempati prioritas utama pada diri seorang
muslim, yakni cinta kepada Allah SWT, Rasul dan jihad
di jalan-Nya. Inilah cinta hakiki!

Dari nenek moyang kita dulu, sampe' sekarang, buanyak
buanget manusia-manusia yang telah jatuh cinta, namun
apakah cinta mereka dan kita adalah cinta hakiki
sebagaimana cinta mereka yang disebut 'manusia
langit?'

Adakah cinta kita adalah cinta seorang Sumayah binti
Khayyath, yang siap menjadi syahidah pertama dalam
sejarah Islam demi mempertahankan akidah yang
dicintainya. Ataukah Ali bin Abi Thalib r.a. yang rela
'pasang badan' menggantikan Rasulullah SAW di tempat
tidurnya sewaktu beliau keluar untuk hijrah, padahal
beliau tahu maut telah didepan mata siap mengancam
jiwanya? Atau pun Abu Bakar Shiddiq r.a. yang tak
kalah ikhlas tangan dan kakinya dipatuk binatang
berbisa saat berdua dengan seseorang yang dicintainya?
Ia tak ingin tubuh orang yang dicintai dan dikasihinya
tersentuh sedikitpun oleh binatang-binatang yang
berbisa itu.

Mereka hanyalah sedikit contoh dari orang-orang yang
jatuh cinta dengan cinta yang sebenarnya. Sebuah cinta
sejati, cinta hakiki yang akan mendapatkan ridha
Illahi Rabbi.

Nah...sekarang milih yang mana, seorang Arjuna yang
grasak-grusuk mencari cinta, atau seorang Ibrahim
a.s., Sumayah binti Khayyath, Ali bin Abi Thalib r.a.
atau pun Abu Bakar Shiddiq r.a. yang mencari cinta
sejati?


Ya akhi wa ukhti,
Semoga Allah SWT menjadikan kita sebagai hamba-hamba
yang selalu mendambakan cinta, keridhoan kepada-Nya
ya, insya Allah, aamin allahumma aamiin.


Kutahu pasti cinta-Mu dalam dan murni
Namun mengapa sulit untukku mendapatkan cinta dari-Mu

Hidupku ini terasa hampa dan sunyi
Tanpa belaian kasih sayang-Mu  Cintailah hamba-Mu ini
Ya Allah ...

Allah ...
Leraikanlah segala beban di dunia ini
Hanya pada-Mu yang kuharap hanya cinta ikhlas-Mu
Merasuk ke dalam kalbu
Allah dengarkanlah hamba-Mu

Allah ...
Dengarkanlah bisikan suara hatiku
Hapuskan noda dan dosa di kalbu
Hanya pada-Mu 
Agar aku dapat menggapai cinta-Mu

Cintaku pada-Mu ya Allah
Ya Allah

Ku bersujud kepada-Mu Mengharapkan cinta suci-Mu
(Snada: Cinta Ilahi)


*IKATLAH ILMU DENGAN MENULISKANNYA*
Al-Hubb Fillah wa Lillah,

Abu Aufa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar